BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem pengukuran maupun
analisis bentuk gelombang serta fenomena lain dalam elektronika dapat digunakan
salah satu instrument yang penting dan serba guna yaitu osiloskop. Dengan
menggunakan osiloskop maka kita dapat mengetahui besarnya frekuensi dari
periode dan tegangan dari suatu sinyal, dengan sedikit penyetelan maka kita
dapat menentukan beda fase antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
Fungsi osiloskop mirip dengan X-Y
plotter. Salah satu kelebihan dari osiloskop dibandingkan dengan X-Y plotter
ialah dalam kecepatan tanggapnya dan tanggapan frekuensinya. Piranti penunjuk
dari instrumen ini berupa titik terang yang bergerak diayar peraga,
menggambarkan tegangan instrumen terhadap tegangan listrik.
Kepentingan alat-alat ukur listrik
dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir semua alat ukur
berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah diubah ke
dalam kuantitas elektrik. Begitu pula halnya dengan osiloskop, yang memiliki
begitu banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Osiloskop sangat berguna dalam
bidang kesehatan, elektronika (listrik) dan lain sebagainya.
Mengingat besarnya peranan
osiloskop dalam kegiatan manusia maka perlu dilaksanakan praktikum mengenai
osiloskop. Dari praktikum ini di harapkan praktikan akan memperoleh pengetahuan
dan pemahaman yang lebih luas lagi tentang pengaplikasian serta penggunaan
osiloskop secara benar dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Serta
mengetahui elemen penting dalam osiloskop.
1.2
Tujuan
Percobaan
1.
Mengetahui cara kerja osiloskop secara
tepat
2.
Mempelajari penggunaan dan aplikasi
osiloskop dalam kehidupan
3.
Mengetahui bagian-bagian utama dari
osiloskop
1.3
Manfaat
Percobaan
1.
Untuk memahami cara kerja osiloskop
secara benar
2.
Untuk mengetahui dan memahami penggunaan
serta pengaplikasian osiloskop secara umum didalam kehidupan sehari-hari
3.
Untuk mengenal bagian-bagian atau
perangkat utama dari sebuah osiloskop
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Osiloskop
sinar katoda adalah instrumen laboratorium yang bermanfaat untuk pengukuran dan
analisa bentuk-bentuk gelombang serta gejala lainnya dalam suatu rangkaian
elektronik. Pada dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik atau gsmbar
X-Y yang sangat cepat dalam memperlihatkan sebuah sinyal masuk terhadap sinyal
lain atau terhadap waktu. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggi dan daerah
kerja frekuensinya sangat lebar, mulai dari frekuensi yang sangat rendah ke
frekuensi yang sangat tinggi dengan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada
layar osiloskop.
Apabila
suatu isyarat memiliki volt yang tinggi maka garisan yang di tunjukkan akan
naik ke bagian atas pada screen osiloskop. Sebaliknya pada keadaan volt yang
rendah menyebabkan garisan turun ke bawah. Barisan yang di tunjukkan pada
screen osiloskop menyatakan perjalanan massa. Osiloskop memiliki dua bagian
utama, yaitu display dan panel kontrol. Display merupakan tampilan layar
televisi (hanya saja tidak berwarna-warni) yang berfungsi sebagai tempat sinyal
uji di sampaikan atau di tampilkan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang
dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
Suatu
arus bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan galvanometer, hal ini
disebabkan karena kumparan kecil dari galvanometer terlalu lambat untuk mengikuti
gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi bila diukur
dengan menggunakan osiloskop, kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan
yang di hasilkan selalu berubah-ubah terhadap waktu secara periodik, sehingga
memperlihatkan bentuk gelombang. Jadi dengan menggunakan osiloskop kita dapat
mengamati nilai dan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber tegangan
bolak-balik. Dari layar osiloskop, kita dapat melihat atau mengamati beberapa
gelombang yaitu :
1.
Gelombang Sinus
2.
Gelombang Kotak
3.
Gelombang Segitiga
Dalam kehidupan sehari-hari
osiloskop sangat berguna, terutama dalam dunia elektronika. Karena, dapat
menunjukkan keadaan digital tinggi dan rendah. Selain itu, osiloskop juga dapat
digunakan untuk melihat bentuk isyarat elektronik. Misalnya paada komputer
menghasilkan isyarat berbeda dengan isyarat listrik yang pada osiloskop, maka
dapat di pastikan dapat terjadi kerusakan pada komputer tersebut. Osiloskop
digunakan untuk menunjukkan ciri operasi beberapa komponen listrik seperti
transistor dan kapasitor, serta mengambil data dari bacaan volt. Umumnya
osiloskop terdiri dari dua kanal berbeda yang digunakan untuk mendeteksi dua
sinyal berlainan.
Berikut fungsi dari beberapa tombol
yang terdapat pada panel kontrol, di antaranya :
a)
Fokus, digunakan untuk mengatur titik
fokus
b)
Intensity, untuk mengatur kecerahan
garis sumbu “Y” di layar
c)
Traeratition, untuk mengatur kemiringan
suatu garis sumbu “Y”
d)
Volt/div, untuk mengatur beberapa nilai
tegangan yang di wakili oleh satu div di layar
e)
Time/div, untuk besarnya nilai waktu
yang di wakili oleh satu div di layar
f)
Position, untuk mengatur posisi normal
sumbu “Y” (ketika sinyal masukannya nol)
g)
AC/DC, untuk mengatur fungsi kapasitor
yang lepung di terminal osiloskop (masukan osiloskop)
h)
Ground, digunakan untuk menggerakkan
posisi ground di layar
i)
Chanel 1, 2, untuk memilih saluran kanal
yang digunakan
Dalam analisis rangkaian
elektronik, osiloskop sangat penting bagi montir alat-alat listrik. Dengan
osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dan gejala-gejala fisis
yang dihasilkan oleh transducer. Para teknisi otomotif juga sangat bergantung
pada alat ini, untuk mengukur getaran atau vibrasi pada sebuah transducer
mesin, jadi dengan osiloskop dapat ditampilkan sinyal-sinyal listrik yang
berkaitan dengan waktu.
Posisi titik terang pada layar
peraga osiloskop ditentukan oleh penjumlahan dua buah vektor, pergerakan titik
terang pada arah sumbu –X di pengaruhi sinyal time base, sedangkan jaraknya
terhadap sumbu –Y berubah sebagai tanggapan adanya perubahan amplitudo tegangan
masukan.
Komponen dasar osiloskop adalah
tabung sinar katoda. Komponen utama dari tabung sinar katoda (cathode ray tube)
atau CRT, di antaranya :
1.
Perlengkapan senapan elektron
2.
Perlengkapan plat defleksi
3.
Layar Fronorosensi
4.
Tabung gelas dan dasar tabung
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk
menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Prinsip kerja tabung sinar katoda
adalah sebagai berikut : elektron di pancarkan dari katoda akan menumbuk bidang
gambar yang di lapisi oleh zat bersifat Flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.
Arah
gerak elekron pada tabung sinar katoda dapat di pengaruhi oleh medan listrik
dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya
listrik untuk mempengaruhi gerak elektron ke arah anoda. Medan listrik di
hasilkan oleh lempeng kapasitor vertikal, maka akan terbentuk garis lurus
vertikal di dinding gambar, selanjutnya jika pada lempeng horizontal di pasang
tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal,
kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar
terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah
benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi) yang
berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran
harmonik baru, berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada
amplitudo dan frekuensi setiap bagian
getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri
atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua
getaran harmonik super posisi berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak
lagi periodik.
Basis
waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan mealui
permukaan layar. Tegangan yang akan di periksa di masukan ke Y atau masukan
vertikal osiloskop menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai
tegangan yang di masukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak
berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai
fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat
gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.
Besar-besaran
yang dapat diukur dengan osiloskop antara lain :
1.
Amplitudo (A), ialah jarak perpindahan
titik maksimum dari titik kesetimbangan dalam arah getarannya
2.
Periode (T), waktu yang diperlukan untuk
membentuk satu gelombang penuh
3.
Frekuensi (f), ialah banyaknya gelombang
yang terbentuk dalam satu satuan waktu
4.
Sudut Fase (), ialah simpangan
partikel terhadap posisi kesetimbangan dalam radian
Pada osiloskop analog, misalnya dua
kanal, ada dua cara untuk menampilkan sinyal gelombang secara bersamaan. Mode
bolak-balik (alternate) menggambarkan setiap kanal secara bergantian. Mode ini
digunakan dengan kecepatan sinyal dari medium sampai dengan kecepatan tinggi, ketika
skala times/div di setting pada 0,5 milisekon atau lebih cepat. Mode chop
menggambarkan bagan-bagian kecil pada setiap sinyal ketika terjadi pergantian kanal.
Karena pergantian kanal terlalu cepat untuk di perhatikan, sehingga bentuk
gelombang tampak kontinu. Untuk mode ini biasanya digunakan dengan sinyal
lambat dengan kecepatan sweep 1 milisekon perbagian atau kurang. Makna umum
dari sebuah pola yang berulang terhadap waktu disebut gelombang, termaksud di
dalamnya gelombang suara, otak, maupun listrik. Satu siklus sebuah gelombang
merupakan bagian dari gelombang yang berulang.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya
muatan
listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
- Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
- Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang
dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan
terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam
aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase
"jumlah listrik" digunakan juga dengan frase "muatan
listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik:
positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan
muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan
menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena
listrik dan elektromagnetik.
Osiloskop
adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar. Dalam osiloskop
terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray
Tube (CRT). Bagian-bagian pokok CRT seperti tampak pada gambar 1.
8
1 2 3
4 5 6 7
10
9
Gambar 1. Bagian-bagian pokok tabung sinar katoda
Keterangan
:
1.
Pemanas / filamen
2.
Katoda
3.
Kisi pengatur
4.
Anoda pemusat
5.
Anoda pemercepat
6.
Pelat untuk simpangan
horisontal
7.
Anoda untuk simpangan
vertikal
8.
Lapisan logam
9.
Berkas sinar elektron
10.
Layar fluorosensi
Untuk menghitung
beda fase dari dua sinyal gelombang dapat di lakukan dengan mensuperposisikan
dua sinyal gelombang tersebutPada osiloskop dapat dilakukan dengan membuat
gaelombang lissajous. Dari lissajous yang terbentuk dapat di hitung beda
fase sebagai berikut :
B
A
Beberapa faktor yang mempengaruhi
lumenasi yaitu :
1.
Arus berkas elektron
2.
Kecepatan sweep
3.
Karakteristik phosphor
Penguat vertikal
ini terdiri dari beberapa penguat atau kepekaan total yang biasanya dinyatakan
dalam bentuk faktor defleksi V/div. Apabila attenuator berada pada posisi
kepekaan tinggi, maka penguatan total berhubungan dengan pembacaan V/div
terkecil.
Adapun sistem
defleksi horizontal mempunyai dua jenis masukan yaitu :
1.
Masukan dari dalam (time base
generator),
2.
Masukan dari luar (operation mode x-y),
Dengan
menggunakan time base generator berarti osiloskop di gunakan untuk mengamati
bentuk gelombang masukan vertikal dengan fungsi waktu.
Hal ini
memerlukan tegangan defleksi horizontal yang akan menggerakan titik terang pada
layar peraga dari kiri ke kanan dengan kecepatan konstan dan kemudian cepat
mengembalikan titik terang tersebut ke posisi semula.
Sebuah sumbu
horizontal (sumbu x) dari tabung sinar katoda yang digunakan pada osiloskop
pada umumnya berdasarkan pada satuan waktu. Bagian instrument yang di tugaskan untuk
membuat defleksi pada sumbu x disebut time base generator. Bagian ini
membangkitkan sinyal rangkaian trigger, posisi titik terang pada layar peraga
osiloskop di tentukan oleh dua vektor. Pergerakkan titik terang pada arah sumbu
x di bawah pengaruh sinyal time base, sedangkan jaraknya terhadap sumbu x
berubah-ubah sebagai tanggapan adanya perubahan amplitudo tegangan masukan.
Adapun yang
dapat di lakukan dengan menggunakan osiloskop, namun pada percobaan ini yang
akan dilakukan adalah cara menggunakan osiloskop sebagai berikut :
1.
Alat ukur tegangan AC dan DC
2.
Alat untuk menggambarkan bentuk tegangan
3.
Alat ukur frekuensi dan periode sinyal
4.
Alat ukur menentukan hubungan fase
antara satu sinyal dengan sinyal lainnya.
Adapun
kekurangan dari osiloskop adalah alat ini tidak dapat dipakai dalam pekerjaan
pengukuran sangat cermat. Untuk mengukur amplitudo, dengan memakai alat ukur
volt akan lebih cermat, untuk mengukur waktu perioda akan lebih cermat memakai
alat ukur (pengkacah) frekuensi. Osiloskop dapat juga mengecek noise pada
sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu dan mengecek jalannya
suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
Glass
envelope merupakan keseluruhan dari tabung katoda ini, dia di kosongkan hingga
menjadi hampa udara. Untuk membiarkan aliran elektron bergerak lurus pada
tabung, secara mudah.
Elektron
gun assembly terdiri dari periode dan fokus. Fungsi dari elektron gun adalah
sebagai penyedia sumber elektron, caranya dengan mengumpulkan dan memfokuskan
mereka ke arus yang baik, dan mempercepat mereka ke arus yang baik, dan
mempercepat mereka mendekati layar flouresceal elektron yang membuat berkas
cahaya (bean) di berikan oleh Berloconic.
Pada
a dan b memperbesar bean scan dengan membelokkan elektron melalui disel yang
lebih besar, yang memungkinkan frekuensi respon maksimum dari CRT terbatas oleh
waktu, di butuhkan
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar II
dilaksanakan Selasa, 26 April 2011, pukul 10.00 – 12.00 WITA. Bertempat di
laboratorium Fisika Dasar, FMIPA Universitas Mulawarman.
3.2 Alat dan Bahan
1.
Osiloskop
2.
Power Supply
3.
Sinyal Generator
4.
Kabel-kabel Penghubung
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Penyetelan CRO
1.
Di hidupkan osiloskop dan di tunggu
beberapa saat sampai tampak garis mendatar pada layar osiloskop. Di atur knop
posisi vertikal dan horizontal agar bayangan di trafo/sumber AC
2.
Di buat hubungan seperti pada gambar di
modul
3.
Di hidupkan trafo atau sumber AC dan di amati
layar osiloskop
3.3.2 Penggunaan Osiloskop sebagai
Pengukuran Tegangan
1.
CRO di kalibrasi dengan tegangan DC
2.
Di pasangkan sumber tegangan AC seperti pada gambar di modul
3.3.3 Penggunaan CRO sebagai Pengukur
Frekuensi dan Beda Fase
1.
Di hubungkan sumber AC 50 Hz (trafo
input horizontal/channel 1), dan osilator pada input vertikal/channel 2
2.
Dengan frekuensi osilator 50 Hz sebagai
input horizontal, di amatilah dan di lukis lissejouse yang stabil
3.
Di ulangi untuk percobaan seperti pada
tugas pendahulua (no.2)
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Tegangan AC
No.
|
E (Volt)
|
Besar Pengukuran (Div)
|
Posisi ( Volt/Div)
|
1.
|
5
|
3,6
|
2
|
2.
|
10
|
2,6
|
5
|
3.
|
15
|
4
|
5
|
4.1.2 Tegangan DC
No.
|
E (Volt)
|
Besar Pengukuran (Div)
|
Posisi ( Volt/Div)
|
1.
|
5
|
1,6
|
5
|
2.
|
10
|
3
|
5
|
3.
|
15
|
4,6
|
5
|
4.1.3 Osiloskop sebagai Alat Ukur untuk
Frekuensi dan Periode Sinyal
No.
|
E
(Volt)
|
F
(Hz)
|
Jumlah
Siklus
(Div)
|
Posisi
(Time/Div)
|
Jarak
Siklus
|
1.
|
2
|
10
|
5
|
20
ms
|
3,2
|
2.
|
4
|
8,33
|
6
|
20
ms
|
5,6
|
3.
|
6
|
8,33
|
6
|
20
ms
|
4,6
|
4.2 Analisis Data
4.2.1 Menghitung Tegangan AC
V
= Skala x Posisi (Volt/Div)
Data 1 : V = Skala
x Posisi
= 3,6 x 2
= 7,2 Volt
Data 2 : V = Skala x Posisi
= 2,6 x 5
= 13,0 Volt
Data 3 : V = Skala x Posisi
= 4 x 5
= 20 Volt
Tegangan
Efektif
x V (maks)
1.
x 5 =
3,53 Volt
2.
x 10 =
7,07 Volt
3.
x 15 =
10,60 Volt
Tegangan Puncak
2
x V maks
1.
2 x 5 =
10 Volt
2.
2 x 10 =
20 Volt
3.
2 x 15 =
30 Volt
4.2.2 Menghitung Tegangan DC
V
= Skala x Posisi (Volt/Div)
Data 1 : V = Skala
x Posisi
= 1,6 x 2
= 8 Volt
Data 2 : V = Skala x Posisi
= 3 x 5
= 15 Volt
Data 3 : V = Skala x Posisi
= 4,6 x 5
= 23 Volt
Tegangan
Efektif
x V (maks)
1.
x 5 =
10 Volt
2.
x 10 =
7,07 Volt
3.
x 15 =
10,60 Volt
Tegangan Puncak
2
x V maks
1.
2 x 5 =
10 Volt
2.
2 x 10 =
20 Volt
3.
2 x 15 =
30 Volt
4.2.3 Menghitung Tegangan AC pada Tabel 3
T
= Jarak 1 Siklus x Posisi (time/div)
Data
1 : T = 5
x 20 ms
= 100 ms
= 0,1 sekon
Data
2 : T = 6
x 20 ms
= 120 ms
= 0,12 sekon
Data
3 : T = 6
x 20 ms
= 120 ms
= 0,12 sekon
4.2.4 Menghitung Frekuensi Tegangan pada
Tabel 3
F
=
Data
1 : F =
= 10 Hz
Data
2 : F =
= 8,33 Hz
Data
3 : F =
= 8,33 Hz
4.3 Grafik
4.4 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari
osiloskop sangat berguna, terutama dalam dunia elektronika. Karena, dapat
menunjukkan keadaan digital tinggi dan rendah. Selain itu, osiloskop juga dapat
digunakan untuk melihat bentuk isyarat elektronika. Misalnya, pada alat
elektronik yaitu komputer yang menghasilkan isyarat berbeda dengan isyarat
listrik yang dihasilkan pada osiloskop maka dapat dipastikan terjadi kerusakan
pada komputer tersebut. Osiloskop digunakan untuk menunjukkan ciri operasi
beberapa komponen listrik seperti transistor dan kapasitor, serta mengambil
data dari bacaan volt. Umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal berbeda yang
digunakan untuk mendeteksi dua sinyal berlainan. Selain itu, bagi para teknisi
otomotif sangat penting kegunaannya, yaitu berfungsi untuk mengukur getaran
atau vibrasi pada sebuah transducer mesin. Jadi dengan bantuan osiloskop dapat
di tampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu.
Pada pengamatan posisi titik terang
pada layar peraga osiloskop ditentukan oleh penjumlahan dua buah vektor. Pergerakan
titik terang pada arah sumbu –X di pengaruhi sinyal time base, sedangkan
jaraknya terhadap sumbu –Y berubah sebagai tanggapan adanya perubahan amplitudo
tegangan masukan. Misalnya pada isyarat yang memiliki volt yang tinggi maka
garisan yang di tunjukkan akan naik ke bagian atas pada screen osiloskop.
Sedangkan pada keadaan volt yang rendah menyebabkan garisan turun ke bawah.
Barisan tersebutlah yang pada screen osiloskop menyatakan perjalanan massa.
Dalam percobaan yang telah
dilakukan terdapat beberapa factor kesalahan dalam pengambilan data yaitu :
1.
Kesalahan atau kurang telitinya
praktikan dalam mengamati layar osiloskop
2.
Tegangan yang dilakukan terlalu tinggi,
sehingga gelombang pada layar osiloskop tidak dapat terbaca
3.
Kesalahan dalam menyambungkan
kabel-kabel
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Cara kerja osiloskop, di mana tegangan
listrik yang dipasang pada masukan vertikal akan menggerakkan titik terang ke
atas atau ke bawah sesuai harga sesaat tegangan masukan. Resultan gerak
horizontal titik tersebut membentuk pola
seperti gelombang sinusoidal pada layar yang menggambarkan perubahan tegangan
masukan tersebut.
2.
Osiloskop digunakan sebagai alat ukur
tegangan AC atau DC, frekuensi, periode sinyal, dan untuk menentukan hubungan
fase antar sinyal serta menggambarkan bentuk tegangan. Umumnya di tentukan pada
alat ukur detak jantung (bidang kedokteran), serta bidang elektronika seperti
pengecekan kerusakan komputer.
3.
Bagian utama osiloskop, diantaranya :
filamen osiloskop, layar fluorescence, plat defleksi, selubung gelas dan base
tabung.
5.2
Saran
Selain
pengukuran tegangan listrik, sebaiknya dilakukan pada pengukuran kuat arus listrik
dengan menggunakan osiloskop.
DAFTAR
PUSTAKA
Holliday, R. 1984. Fisika Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Hayt, William H., Kemmerly Jack E.,
Durbin, Steven M. 2004. Rangkaian Listrik
Edisi Ke enam. Jakarta : erlangga.
Sutrisno dan
Gie, Tan IK. 1979. Fisika Dasar Listrik,
Magnet dan Termofisika. Bandung : ITB.
Sears,
Zemansky. 1992. Fisika Untuk Universitas
2 Listrik Magnet. Bandung : Bina Cipta.
lanjutkan kak !
BalasHapusgrafiknya apa terhadap apa????
BalasHapusko ga ada???