BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kimia, isomersime konformasi adalah sebuah
bentuk stereoisomerisme dari molekul-molekul
dengan rumus struktural yang
sama namun konformasi yang
berbeda oleh karena rotasi
atom pada ikatan
kimia. Konformer yang berbeda dapat saling berubah dengan melakukan rotasi
pada ikatan tunggal tanpa memutuskan ikatan
kimia. Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya dengan energi yang
berbeda, dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3 atom karbon
yang terhalang. Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal karena
ikatan rangkap dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi
yang menghalangi rotasi ikatan. Perbandingan stabilitas konformer-konformer
yang berbeda biasanya dijelaskan dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek elektronik. Contoh
yang sederhana terlihat pada molekul butana yang dilihat
dengan menggunakan proyeksi Newman seperti
pada gambar di atas. Rotamer
adalah konformer yang berbeda hanya pada rotasi ikatan tunggal. Sawar rotasinya adalah energi
aktivasi yang diperlukan untuk berubah dari satu konformer ke konformer
lainnya.
Terdapat dua bentuk isomerisme
konformasi yang penting:
1.
Konformasi alkana
linear, dengan konformer anti, tindih, dan gauche
2.
Konformasi
sikloheksana, dengan konformer kursi dan perahu.
Contoh lain dari isomerisme konformasi adalah pelipatan molekul, di
mana beberapa bentuk pelipatan stabil dan fungsional, namun yang lainnya tidak.
Isomerisme konformasi juga terlihat pada atropisomer.
1.2 Rumusan Masalah
- Mengetahui
energi yang paling stabil
- Mengetahui
energi pada konformasi Kursi
- Mengetahui
jarak CC konformasi Perahu Terpilin
BAB
2
METODOLOGI
2.1
Perangkat Lunak
Hyperchem,
merupakan tools dasar dalam molecular modeling. Software ini dapat digunakan
untuk menggambar struktur kimia, optimasi geometri dengan berbagai macam
metode, study molecular dinamik dasar, study QSAR, dll.
Hyperchem
dikeluarkan Autodesk Incorporation (Kanada) merupakan salah satu perangkat
lunak yang berjalan di bawah sistem operasi windows Hyperchem merupakan program
aplikasi komputer dibidang kimia dan mengkhususkan penggunaanya dibidang kimia
dengan menterjemahkan bahasa matematis mekanika kuantum menjadi program kimia
siap pakai (Hyperchem Manual, 2002). Hyperchem merupakan
suatu program stimulasi dan pemodelan molekul yang memungkinkan penampilan dan
perhitungan kimia yang rumit, fungsi-fungsi yang dapat dijelaskan oleh
hyperchem antara lain (Hyperchem Manual, 2002):
1.
Pemodelan struktur molekul dari
atom-atom dan mengubahnya dalam bentuk tiga dimensi
2.
Pembangunan protein dan asam nukleat
dari residu standarnya serta modifikasinya
3.
Pemodelan molekul dari sumber-sumber
seperti file PDB (Brookhaven Protein Data Bank)
4.
Penataan ulang molekul dengan rotasi,
translasi maupun zoom
5.
Mengubah tampilan molekul (Rendering)
6.
Perhitungan-perhitungan kimia dengan
berbagai metode, seperti dinamik melekuler, mekanika molekuler, semiempirik dan
mekanika kuantum (Hyperchem Manual, 2002)
HyperChem ialah
suatu program simulasi dan pemodelan molekular yang memung-kinkan perhitungan
kimiawi yang kompleks. HyperChem mencakup fungsi-fungsi berikut:
· Membuat
sketsa dwimatra (2D) molekul dari atom-atom penyusunnya, lalu mengubahnya
menjadi model trimatra (3D) dengan HyperChem Model Builder.
· Memilih
residu-residu standar secara berurutan dari perpustakaan asam amino dan
nukleotida HyperChem/Lite untuk membangun protein dan asam nukleat.
· Membaca
tipe atom dan koordinat molekular yang telah disimpan sebagai arsip HIN
(masukan HyperChem yang dibuat sebelumnya) atau arsip ENT (mengambil dari
sumber lain, yaitu Brookhaven Protein Data Bank/PDB)
· Menata
kembali molekul, misalnya dengan memutar atau menggesernya.
· Mengubah
kondisi tampilan, termasuk penampakan ruang, model molekul, dan label
struktural.
· Tersedia
berbagai metode mekanika molekular maupun mekanika kuantum (semiempiris atau ab
initio). Perhitungan mekanika molekular menggunakan medan gaya MM+, AM-BER,
BIO+, atau OPLS, sedangkan mekanika kuantum semiempiris meliputi extended
Hückel, CNDO, INDO, MINDO3, MNDO, AM1, PM3, ZINDO/I, dan ZINDO/S.
· Penetapan
efek isotop dalam perhitungan analisis vibrasional untuk metode-metode SCF ab
initio dan semiempiris.
· Membuat
grafik Excel dari hasil perhitungan kimiawi.
· Mensolvasikan
molekul dalam kotak periodik.
2.2
Kajian Kimia / Biokimia
Sikloheksana
adalah sikloalkana dengan rumus
molekul C6H12.
Sikloheksana digunakan sebagai pelarut nonpolar pada industri kimia, dan
juga merupakan bahan mentah dalam pembuatan asam adipat
dan kaprolaktam, keduanya juga
merupakan bahan produksi nilon. Dalam skala industri, sikloheksana dibuat dengan
mereaksikan benzena
dengan hidrogen.
Selain itu, karena senyawa ini memiliki ciri-ciri yang unik, sikloheksana juga
digunakan dalam analisis di laboratorium. Sikloheksana memiliki bau seperti
deterjen.
Alkana merupakan kelompok
hidrokarbon yang paling sederhana – yaitu senyawa-senyawa yang hanya mengandung
karbon dan hidrogen. Alkana hanya mengandung ikatan C-H dan ikatan tunggal C-C.
Enam senyawa alkana yang pertama adalah:
Metana
|
CH4
|
Etana
|
C2H6
|
Propane
|
C3H8
|
Butane
|
C4H10
|
Pentane
|
C5H12
|
Heksana
|
C6H14
|
Anda bisa menentukan rumus molekul dari
senyawa alkana manapun dengan menggunakan rumus umum: CnH2n+2
Semua alkana yang memiliki 4 atau lebih
atom karbon akan memiliki isomeri bangun. Ini berarti bahwa ada
dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk masing-masing rumus molekul.
Sikloalkana juga hanya
mengandung ikatan C-H dan ikatan tunggal C-C, hanya saja atom-atom karbon
tergabung dalam sebuah cincin. Sikloalkana yang paling kecil adalah
siklopropana.
Jika anda menghitung jumah karbon dan hidrogen pada gambar di
atas, anda akan melihat bahwa jumlah atom C dan H tidak lagi memenuhi rumus
umum CnH2n+2. Dengan tergabungnya atom-atom karbon dalam
sebuah cincin, ada dua atom hidrogen yang hilang.
Dua atom hidrogen yang hilang memang tidak diperlukan lagi,
sebab rumus umum untuk sebuah sikloalkana adalah CnH2n.
Jangan
anda berpikir bahwa molekul-molekul yang terbentuk dari rumus ini adalah
molekul-molekul biasa. Semua sikloalkana mulai dari siklopentana keatas
terdapat sebagai "cincin yang berkerut".
Sikloheksana
misalnya, memiliki sebuah struktur cincin yang terlihat seperti ini:
Struktur ini dikenal sebagai bentuk
"kursi" dari sikloheksana – sesuai dengan bentuknya yang sedikit
menyerupai sebuah kursi.
Konformas tidak
hanya berlaku pada strruktur alifatik tetapi juga pada struktur siklik. Yang
menarik dari konformasi struktur siklik dapat di pelajari dari model molekul
sikloheksana. Dua konformasi ekstrem yang dapat dibuat adalah konfromasi kursi
dan konformasi perahu.
Teori atom
karbon tetrahedral dan struktur benzene memberikan fondasi teori struktur
senyawa organik. Namun, van’t Hoff dan kimiawan lain mengenali bahwa masih ada
masalah yang tersisa dan tidak dapat dijelaskan dengan teori karbon
tetrahedral. Masalah itu adalah keisomeran yang disebabkan oleh adanya rotasi
di sekitar ikatan tunggal.
Bila
rotasi di sekitar ikatan C-C dalam 1,2-dikhloroetana CH2ClCH2Cl
terbatas sebagaimana dalam kasus asam fumarat dan maleat, maka akan didapati
banyak sekali isomer. Walaupun van’t Hoff awalnya menganggap adanya kemungkinan
seperti itu, ia akhirnya menyimpulkan bahwa rotasinya bebas (rotasi bebas)
karena tidak didapati isomer rotasional akibat batasan rotasi tersebut. Ia
menambahkan bahwa struktur yang diamati adalah rata-rata dari semua struktur
yang mungkin.
Sikoalkana memiliki
kereaktifan yang sangat mirip dengan alkana, kecuali untuk sikloalkana yang
sangat kecil – khususnya siklopropana. Siklopropana jauh lebih reaktif
dibanding yang mungkin anda kira.
Alasannya karena
sudut-sudut ikatan dalam cincin. Normalnya, apabila karbon membentuk empat
ikatan tunggal, maka sudut-sudut ikatannya adalah sekitar 109,5°. Pada
siklopropana sudut ini sebesar 60°.
Dengan
pasangan-pasangan elektron yang saling berdekatan, terjadi tolak menolak antara
pasangan-pasangan elektron yang menghubungkan atom-atom karbon. Ini membuat
ikatan-ikatan lebih mudah terputus.
Pengaruh dari tolak-menolak ini
akan dibahas lebih lanjut pada halaman tentang reaksi-reaksi dari
senyawa-senyawa ini dengan halogen.
2.3
Prosedur
-
Dipilih medan gaya Molecular Mechanics pada menu Setup
lalu pilih AMBER
-
Dipastikan menu Explicit hydrogen pada keadaan tidak aktif pada menu Build dan level pemilihan pada tingkat Atoms pada menu Select
-
Dibuat Struktur Sikloheksana dan atur
level pada Number
-
Dipilih Add H & Model Build pada menu Build
-
Dimatikan fungsi Show Hydrogens pada menu
Display
-
Pada menu Select, diaktifkan Multiple selection
-
Dicatat beberapa ikatan, sudut dan sudut
torsi
-
Dioptimasi Struktur Pilih Compute. Dipilih Geometry Optimization dan dicatat nilai optimasinya
-
Untuk mengubah sikloheksana ke bentuk
perahu, di Left Click pada ikatan 1-2
dan 4-5 untuk memilih bidang refleksi sikloheksana dengan bentuk kursi
-
Dipilih Name Selection pada menu select,
pilih PLANE lalu OK
-
Diaktifkan show Hydrogen pada menu Display
-
DiLR-drag
pada satu sisi yang memungkinkan untuk melakukan pemilihan semua atom termasuk
hidrogen
-
Dipilih Reflect pada menu Edit,
Atom yang dipilih dicerminkan pada PLANE,
menghasilkan transformasi perahu dari sikloheksana
-
Dioptimasi Sikloheksana bentuk perahu
lalu dicatat energinya. Dicatat beberapa ikatan sudut dan sudut torsi
-
Untuk mengubah sikloheksana ke bentuk
perahu terpilin, dibuat sikloheksana dengan bentuk kursi lalu dioptimasi.
Dimatikan fungsi Show Hydrogens
-
Dipilih sudut torsi 4-atom karbon dengan
memilih ikatan 6-1, 1-2, dan 2-3
-
Dipilih batasan Bond Torsion pada menu Build,
dan atur batasan pada 30 derajat, dan kemudian pilih OK
-
R-Click pada bidang kerja, diklik ganda
pada tool select
-
Dioptimasi struktur dan dicatat energi
optimasinya
BAB
3
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Data
Konformasi
|
Jarak CC
(Ǻ)
|
Sudut CCC
(°)
|
Sudut Torsi
CCCC (°)
|
Energi
(kkal/mol)
|
Kursi
|
1,54
|
109,471
|
60
|
2,912036
|
Kursi
(teroptimasi)
|
1,53624
|
110,827
|
56,5076
|
2,857883
|
Perahu
|
1,54
|
109,471
|
60
|
14,440272
|
Perahu
(teroptimasi)
|
1,54265
|
113,577
|
50,696
|
10,525342
|
Perahu
Terpilin
|
1,54129
|
109,629
|
37,1165
|
14,086973
|
Perahu
Terpilin (teroptimasi)
|
1,54206
|
113,638
|
31,7036
|
10,650541
|
3.2
Pembahasan
Membuat
model molekul sikloheksana dengan menggunakan pengikat-abu-abu pendek.
Selanjutnya membuat berbagai konformasi pada model tersebut. Konformasi yang
ekstrem stabil, yaitu konformasi kurai, dengan menyusun agar C-1 berada pada
bidang diatas cincin sedangkan C-4 berada dibawah bidang cincin. Untuk
menyempurnakan konformasi ini, kedudukan ke-12 atom hidrogennya. Keempat atom H
yang terletak pada dua atom C yang ber sebelahan tidak boleh menghasilkan
konformasi tindih.
Pada percobaan ini,
didapatkan bahwa energi yang paling stabil yaitu pada konformasi kursi
(teroptimasi) yang jumlah energinya yaitu 2,857883. Sedangkan untuk konformasi
yang lainnya masih belum stabil karna energinya terlalu tinggi dibandingkan
dengan konformasi kursi (teroptimasi).
BAB
4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
-
Pada percobaan konformasi sikloheksana,
di dapat energi yang paling stabil yaitu pada konformasi Kursi (Terpilin) karna
dilihat energinya yang paling kecil
-
Hasil dari pengukuran energi pada
konformasi Kursi yaitu 2,912036 kkal/ mol
-
Hasil dari Jarak CC pada konformasi
Perahu Terpilin yaitu 1,54129 Ǻ
4.2
Saran
Sebaiknya
pada percobaan konformasi sikloheksana selanjutnya, dapat menggunakan
siklobutana untuk mengetahui konformasi yang terjadi pada siklobutana.